Bahan Ajar dan Pembelajaran Menyenangkan Akan Meningkatkan Kreativitas Anak Didik

Bahan Ajar dan Pembelajaran Menyenangkan Akan Meningkatkan Kreativitas Anak Didik
Bahan Ajar dan Pembelajaran Menyenangkan Akan Meningkatkan Kreativitas Anak Didik

Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UM Bandung sukses menggelar Open House Motek Art di selasar lobi utama dan lantai 5 UM Bandung belum lama ini.

Ketua Pelaksana Kegiatan Rizka Saputri mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dalam rangka menyemarakan transformasi pendidikan Indonesia episode 22 Kemendikbudristek yang membahas seputar ”Kebijakan yang Mendasari Transisi PAUD ke SD/MI/Sederajat yang Menyenangkan”.

“Ini jadi tanggung jawab kita sebagai akademisi untuk berkontribusi nyata dalam menerapkan kebijakan tersebut,” ucap Rizka.

Nama Motek Art pada Open House ini sendiri merupakan kepanjangan dari menyenangkan, authentic, technopreneurial, dan art. Ia mengatakan bahwa Motek Art berasal dari bahasa Sunda yang memiliki arti “anak yang ingin belajar”.

Oleh karena itu, dirinya berharap melalui kegiatan seperti ini bisa menjadi pembelajaran menyenangkan. ”Jadi, melalui acara ini kami harapkan bisa menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi anak usia dini,” tutur dosen PIAUD ini.

Rizka juga mengatakan, kegiatan tersebut menjadi jawaban dari adanya miskonsepsi pembelajaran yang terjadi di PIAUD dan SD. ”Kita juga mengharapkan dapat memberikan insight baru untuk para mahasiswa bagaimana memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik,” kata Rizka.

Menggunakan musik

Hadir sebagai narasumber yakni dosen PGPAUD Universitas Pendidikan Indonesia Leli Kurniawati. Leli mengatakan bahwa musik bisa menjadi strategi pembelajaran literasi yang efektif bagi anak usia dini. ”Musik bisa menstimulus anak agar memiliki ketertarikan untuk membaca, menulis, maupun menghitung,” ungkap Leli.

Selain itu, musik juga menurut Leli dapat membantu perkembangan sisi kognitif anak. ”Semoga mahasiswa bisa lebih kreatif lagi untuk menciptakan model pembelajaran melalui lagu yang lebih menarik,” jelasnya.

Bahan ajar jadi kunci

Narasumber lainnya yakni Penilik Bina PAUD Disdik Kota Bandung Beben Mulyana hadir sebagai narasumber. Beben menjelaskan bahwa para guru perlu menyusun bahan ajar untuk anak-anak agar mereka bisa semangat dan lebih menyenangkan ketika belajar.

Menurut Beben, bahan ajar menjadi salah satu kunci penting suksesnya pembelajaran di kelas karena terkait dengan kreativitas anak didik. ”Anak-anak akan meningkat kreativitasnya ketika bahan ajar yang disampaikan oleh guru itu menyenangkan,” imbuh Beben.

Para peserta pun sangat antusias dengan materi yang disampain narasumber pada seminar ini. Salah satunya disampaikan Guru SD Muhammadiyah 7 Kota Bandung Nita Qonitatin Hasna.

Nita mengaku banyak mendapat informasi dan pengalaman baru mengenai pendidikan termasuk soal bahan ajar. ”Kita bisa tahu bahan ajar yang tepat bagi anak agar tidak merasa takut ketika masuk ke sekolah dasar,” terang Nita.

Hadir pada acara tersebut para mahasiswa hingga para pengelola pendidikan di Kota Bandung. Beragam kegiatan mulai dari pameran akademik, gelar wicara, dan lokakarya memeriahkan acara tersebut. [] Humas UM Bandung

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*