
Opini Mahasiwa
Laluna Hilwa Imtitsal
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Risalah Perempuan Berkemajuan
Dalam dinamika zaman yang serba cepat, serba ada, dan serba mudah ini, kiranya tidak pantas perempuan diposisikan sebagai sosok bayangan di belakang layar. Perempuan saat ini sudah selayaknya menjadi aktor utama dalam peradaban modern. Risalah Perempuan Berkemajuan yang telah dirumuskan oleh ‘Aisyiyah pada Muktamar ke-48 hadir ibarat “surat cinta” dari perempuan untuk perempuan. Berisikan dukungan demi kemajuan mereka, mempertegas kesetaraan bahwa perempuan tidak menjadi penghalang dalam memerankan misi ibadah dan khalifah.
Perjalanan dan perjuangan perempuan tangguh dari masa ke masa telah membebaskannya dari kekangan patriarki yang membatasi pergerakan mereka. Oleh karena itu, risalah ini menjadi pedoman bagi perempuan untuk memperkuat landasannya dalam bertauhid, adil, dan rahmah sehingga ia mampu memaksimalkan potensi terbaiknya di segala aspek kehidupan bukan hanya aspek domestik semata.
Perempuan IMM Sebagai Generasi Penerus
Lebih dari itu, Risalah ini berhasil menginspirasi perempuan muda di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) untuk mengkaji lebih dalam dan mengusahakan menjadi perempuan berkemajuan yang diharapkan. Perempuan IMM sebagai generasi penerus harapannya dapat menghidupkan spirit risalah yang telah dirancang oleh ibunda di ‘Aisyiyah. Ibarat seorang ibu, yang menantikan anak perempuannya tumbuh dengan segala kebaikan. Menerapkan nilai-nilai utama dalam iman dan ibadah, serta mampu berpikir sebagai pembaharu, bersikap wasatiyyah (moderat), dan juga inklusif.
Dalam konteks IMM, risalah ini menjadi bekal bagi perempuan muda untuk tampil di ruang-ruang publik dalam menyalurkan ilmu dan juga kebermanfaatannya. Mendorong perempuan muda untuk terpanggil meningkatkan kualitas diri dalam menguasai ilmu pengetahuan, pelestari lingkungan, dan juga pemberdaya masyarakat.

Ungkapan Al-Mar’ah Kal Mir’ah (perempuan itu seperti cermin) bukan memaknai perempuan sosok yang lemah dan rapuh namun perempuan adalah sosok yang lembut sehingga mampu menebar kasih sayang dan perdamaian dimanapun berada. Cermin dapat juga dimaknai bahwa perempuan akan memantulkan peradabannya. Perempuan berkemajuan memantulkan peradaban maju. Sebaliknya, perempuan yang abai dan terabaikan memantulkan peradaban yang stagnan bahkan mundur.
Hari ini, bukan perempuan yang membutuhkan dunia namun dunia yang membutuhkan perempuan. Dari risalah ini, harapannya segala pesan didalamnya mampu menjangkau dan menggerakkan seluruh perempuan. Melahirkan banyak perempuan berkemajuan yang sejalan dengan risalah ini. Yaitu perempuan yang memiliki nilai utama, berkarakter, berkomitmen, dan juga berkontribusi. [] Lal
Be the first to comment