Diktilitbang PP Muhammadiyah Dorong Unismuh Makassar Percepat Program Dokter Spesialis dan Tembus Panggung Global

Diktilitbang PP Muhammadiyah Dorong Unismuh Makassar Percepat Program Dokter Spesialis dan Tembus Panggung Global
Pesan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dalam Pelantikan Pejabat Struktural Unismuh

Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah mendorong Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar untuk segera merancang program pendidikan dokter spesialis. Imbauan ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Diktilitbang, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., dalam pelantikan pejabat struktural Unismuh Makassar, yang meliputi dekan, wakil dekan, dan pengelola Pascasarjana, di Balai Sidang Muktamar Unismuh, pada Kamis (24/7).

Menurut Prof. Nurmandi, percepatan produksi dokter spesialis merupakan tuntutan strategis dari pemerintah yang ingin meningkatkan jumlah lulusan dokter umum, dokter gigi, hingga dokter spesialis. Hal tersebut terkhusus untuk mengisi kebutuhan di rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh Indonesia.

“Jangan hanya fokus pada pendidikan dokter umum. Segera siapkan program spesialis satu, karena saat ini 145 RS PKU Aisyiyah juga kekurangan dokter spesialis,” tegasnya saat memberikan sambutan.

Akreditasi Unggul dan Peluang Internasionalisasi

Prof. Nurmandi turut memberikan apresiasi atas capaian akreditasi “Unggul” yang telah diraih Unismuh Makassar. Ia menyebut pencapaian tersebut sebagai batu loncatan penting dalam mendorong internasionalisasi kampus Muhammadiyah.

“Dulu saya bilang, kalau Unismuh belum unggul, saya belum bisa tidur nyenyak. Sekarang alhamdulillah sudah unggul. Maka langkah selanjutnya adalah berani menembus panggung global,” ungkapnya dihadapan para hadirin, termasuk Rektor Unismuh Dr. Abdul Rakhim Nanda dan Ketua PWM Sulsel Prof. H. Ambo Asse.

Dalam sambutannya, Prof. Nurmandi juga menyoroti komitmen pemerintah yang mempercayakan Muhammadiyah untuk memperluas akses pendidikan tinggi di wilayah timur Indonesia, terutama di Papua. Setelah sukses mendirikan Universitas Muhammadiyah Teluk Bintuni, saat ini sedang dalam proses pendirian Universitas Muhammadiyah Merauke.

“Kader Unismuh harus siap mengambil peran kepemimpinan di sana. Kampus baru tanpa pengalaman manajerial sulit bertahan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengapresiasi tata kelola kampus Unismuh Makassar yang dinilai semakin baik, kondusif, dan minim konflik internal. Menurutnya, kondisi tersebut menjadi indikator kuat bahwa transformasi budaya unggul telah berjalan.

Ia mengingatkan pentingnya para pejabat struktural memiliki growth mindset agar mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, termasuk dalam menghadapi tantangan digitalisasi.

“Contohnya program studi Akuntansi yang mulai ditinggalkan karena kemajuan artificial intelligence. Maka integrasi teknologi informasi menjadi kunci agar prodi tetap relevan dan kompetitif,” katanya.

Di akhir sambutan, Prof. Nurmandi menekankan bahwa peran dekan, wakil dekan, dan ketua program studi tidak hanya terbatas sebagai pengelola unit kerja, tetapi juga sebagai calon pemimpin bangsa. Ia mengungkapkan bahwa banyak kementerian dan lembaga kini menjadikan kampus Muhammadiyah sebagai sumber kader potensial.

“Muhammadiyah kerap diminta mengirim kader ke berbagai kementerian. Maka, kampus adalah kawah candradimuka para pemimpin masa depan,” pungkasnya.

Saat ini, Unismuh Makassar tengah mempersiapkan pembukaan program studi S1 dan Profesi Kedokteran Gigi, serta Program Spesialis Kegawatdaruratan. Hal tersebut menjadi salah satu langkah konkret memenuhi kebutuhan tenaga medis nasional.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*