Dosen UNISA Yogyakarta Ditunjuk Jadi Kepala Fisioterapi Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia

Dosen UNISA Yogyakarta Ditunjuk Jadi Kepala Fisioterapi Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia

Prestasi yang membanggakan kembali hadir dari Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Dosen Program Studi Fisioterapi UNISA Yogyakarta, Shofal Jamil ditunjuk sebagai Kepala Fisioterapi Persatuan Sepakbola Amputasi Indonesia (PSAI). PSAI atau lebih dikenal sebagai Garuda INAF merupakan Tim Nasional Sepak Bola Amputasi Indonesia.

Sepak bola amputasi merupakan olahraga sepak bola yang para pemainnya adalah penyandang disabilitas. Para pemain sepak bola amputasi adalah pemain yang kehilangan anggota badan, semisal kaki maupun tangan.

Shofal mendapatkan amanah dan dipercayai untuk mendampingi Tim Nasional Sepak Bola Amputasi Indonesia. Ia turut andil sejak tahap penyeleksian pemain, menjalani Training Camp (TC), hingga berlaga di Piala Asia (1st Asian Amputee Football Championship 2024) yang akan berlangsung di Kerala, India pada 23 November hingga 4 Desember 2024.

Kaprodi Fisioterapi UNISA Yogyakarta, Hilmi Zadah Faidullah mengungkapkan kebanggaan dan rasa syukur atas pencapaian yang diraih Shofal. Sebagai dosen yang dapat membuktikan kualitasnya untuk kebermanfaatan masyarakat. “Ini adalah bukti nyata kualitas pendidikan dan pelatihan yang kami berikan di Program Studi Fisioterapi UNISA Yogyakarta,” ujarnya.

Shofal dinilai memiliki kompetensi yang sangat dibutuhkan oleh Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia. Sebagai seorang Physiotherapy Sport Difabel Expert dan pembina Physio Sport UNISA Yogyakarta, Shofal diharapkan dapat membantu para atlet dalam proses pemulihan cedera dan optimalisasi performa.

Keterwakilan mahasiswa UNISA Yogyakarta pun hadir sebagai tim pendamping. Mereka adalah Nurul Fikri Wulandari, Hinda Annida Khoirina, dan Dwi Rinawati. Ketiganya saat ini sedang menjalani Stase Sport.

Hilmi juga berharap agar kontribusi dari UNISA Yogyakarta dapat terus berlanjut. “Kami berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sepak bola amputasi di Indonesia.” []ic

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*