Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kalabahi sukses gelar Darul Arqam Dasar (DAD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Acara ini ditandai dengan closing ceremony pada Ahad (25/8/2024) yang berjalan dengan khidmat di Aula STKIP Muhammadiyah Kalabahi. Melalui semangat Persyarikatan, para mahasiswa pun dikukuhkan secara resmi karena telah berhasil menjalani pelatihan perkaderan selama lima hari.
Kegiatan ini dihadiri Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kab. Alor Mahmud Abdullah Noho, Civitas Akademika STKIP Muhammadiyah Kalabahi, instruktur dan panitia DAD serta seluruh 47 peserta pelatihan. Dalam kesempatan ini juga para peserta pelatihan telah resmi menjadi kader persyarikatan Muhammadiyah.
Mahmud Abdullah Noho, dalam sambutannya mengungkapkan rasa haru dan bangga atas keterlibatan para mahasiswa yang turut terlibat dalam perjuangan dakwah Muhammadiyah. “Saya tidak bisa berbicara banyak, tetapi adik-adik setelah dikaderkan jaga amanah persyarikatan karena tongkat estafet ada di tangan adik-adik,” ungkapnya.
“Amanah besar harus dirawat dengan baik. Karena tongkat estafet kepemimpinan berada akan dilanjutkan oleh kader muda Muhammadiyah,” lanjut Mahmud.
Koordinator Komisariat, Abdillah Dopu turut memberikan sambutan. Ia mengungkapkan rasa terima kasih dan mengapresiasi atas kontribusi yang dilakukan oleh tim instruktur dan panita yang telah menyukseskan pelatihan yang dijalankan selama lima hari. Lebih lanjut, Abdillah juga mengapresiasi kepada para peserta yang telah resmi menjadi kader Muhammadiyah.
“Selamat datang, Kalian semua telah melewati proses yang tidak mudah, dan kami sangat bangga atas perubahan signifikan yang telah kalian capai selama kegiatan ini,” ujarnya.
Perubahan signifikan yang dimaksud oleh Abdillah terlihat nyata pada para peserta. Mereka yang dulunya pendiam kini telah berani berbicara di depan umum, semangat beribadah pun meningkat. Abdillah mengungkapkan bahwa perubahan yang terjadi menunjukkan betapa besar dampak positif dari proses kaderisasi yang dilakukan melalui DAD.
Peningkatan lainnya pun meningkat, lanjut Abdillah. Pengetahuan para peserta tentang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) juga mengalami peningkatan yang signifikan. “Mereka yang sebelumnya tidak memahami konsep-konsep dasar AIK, kini telah memiliki pemahaman yang lebih mendalam. Bahkan, peserta yang beragama Kristen diberikan kesempatan untuk beribadah sesuai dengan tuntunan ajaran agama mereka selama proses perkaderan berlangsung,” ungkap Abdillah.
Hal ini menunjukkan inklusivitas Muhammadiyah dalam menghormati keberagaman dan memberikan ruang bagi semua peserta untuk berkembang tanpa memandang latar belakang agama,” tegasnya.
Pada malam terakhir, sebelum acara penutupan resmi dilakukan, diadakan sesi renungan dan pengukuhan. Malam itu menjadi puncak dari seluruh rangkaian proses Darul Arqam Dasar. Suasana haru meliputi seluruh ruangan, ketika satu per satu peserta dibaiat menjadi kader IMM. Bagi mereka, momen ini menjadi sebuah komitmen nyata untuk terus berjuang dalam dakwah Muhammadiyah.
Rachadad Akbar, salah satu peserta turut menyampaikan kesannya setelah mengikuti pelatihan. Ia merasa bangga dan bersedia berkontribusi dalam dakwah Muhammadiyah. “DAD adalah momen yang sangat berharga bagi saya. Saya merasa terlahir kembali sebagai seorang kader Muhammadiyah. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga amanah ini dan berkontribusi lebih banyak dalam persyarikatan,” ujar Akbar.
Meskipun kegiatan DAD ini telah berakhir, para tim instruktur berharap agar para peserta senantiasa istiqomah dalam berproses di persyarikatan. Selanjutnya, para peserta melakukan Rencana Tindak Lanjut (RTL) selama enam bulan sebagai pematangan pasca DAD. Melalui pelatihan dan RTL yang akan dilakukan, diharapkan para kader baru dapat menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan dan kemajuan bagi umat dan bangsa. []ic
Be the first to comment