
Pergantian kepemimpinan presiden semakin dekat. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga, Prof Dr Irwan Akib, meminta kepada pemerintah untuk tidak lagi menganaktirikan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Hal ini ia sampaikan dalam Sumbang Pemikiran Rektor PTMA untuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto & Rakernas Forum Rektor PTMA, pada Rabu (02/10/2024).
Prof Irwan menyatakan bahwa akhir-akhir ini terdapat kecenderungan pemerintah menganaktirikan perguruan tinggi swasta, termasuk sekolah swasta. Salah satu keluhannya yakni persoalan pengangkatan guru PPPK. Lebih dari seribu guru PPPK yang diangkat menjadi guru negeri tidak kembali ke Muhammadiyah.
“Itu juga guru senior dan sudah matang, sehingga jadi persoalan di sekolah Muhammadiyah. Semoga ini dapat disampaikan ke Pak Prabowo selaku presiden terpilih. Kita senang guru kita diangkat menjadi PPPK, tapi seharusnya kembali ke sekolah Muhammadiyah. Kami juga sudah coba sampaikan ini kepada Komisi X DPR RI,” ungkapnya
Prof Irwan juga menjelaskan mengenai Indonesia emas 2045. Menurutnya, butuh kesiapan matang dan persiapan menuju hal itu. Ada banyak persoalan yang masih perlu dibenahi, salah satunya persoalan tentang Sumber Daya manusia (SDM). Indonesia emas 2045 membutuhkan SDM unggul yang lahir dari lembaga pendidikan yang tentunya baik pula.
“Lembaga pendidikan Muhammadiyah InsyaAllah siap untuk back up itu. Tapi, dengan catatan bahwa pendidikan kita perlu diberi ruang untuk bergerak lebih maju dan bergerak secara leluasa untuk melahirkan SDM unggul dan berkemajuan,” jelasnya.
Ia menegaskan jangan sampai Indonesia menyiapkan SDM seperti politik etis Belanda yang hanya menyiapkan lembaga pendidikan untuk mencetak tenaga kerja kasar untuk keperluan mereka. Jika hal ini terus terjadi, maka Indonesia emas tentu tidak akan tercapai.
Dalam kesempatan ini, Ketua Umum Forum Rektor PTMA, Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto mengatakan bahwa kepedulian Muhammadiyah pada pendidikan tidak perlu diragukan lagi. Pihaknya hanya ingin diberikan ruang untuk mengeksplorasi segala beban yang selama ini dihadapi. Salah satunya, ia berharap dapat diberikan keleluasaan untuk mengeksplorasi, berdiskusi, dan mendialogkan beban pajak yang dimiliki Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA).
“Kalau perguruan tinggi negeri berlomba-lomba mengumpulkan dana abadi, perguruan tinggi swasta enggak bisa karena ada peraturan menteri bahwa surplus yang tidak digunakan maka pada tahun keempat surplus itu akan terkena pajak 25%. Jadi kami nabung Rp100 miliar untuk membangun kampus ternyata harus dipotong 25%,” ungkap Gunawan.
Prof Ahmad Muttaqin selaku Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menambahkan bahwa sampai hari ini terdapat 166 PTMA dengan total profesor mencapai 372 orang.
“Mereka adalah para intelektual, pemikir dan pengembang ilmu. Di antara para profesor itu, ada sekitar 6 atau 7 profesor dari PTMA yang masuk 2% ilmuwan dunia versi AD Scientific Index. Itu artinya Muhammadiyah akan senantiasa berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Ahmad Muttaqin.
Dalam forum ini, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof Dr Ma’mun Murod Al-Barbasy menyatakan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto adalah seorang militer, sekaligus pemikir dan tentu peduli pada pemikiran.
“Hari ini dan besok Pak Prabowo mengadakan rangkaian acara yang mengundang para rektor dan sangat terbatas. Pada 7-9 Oktober 2024 juga ada pertemuan beberapa rektor. Ini menurut saya bentuk concern Pak Prabowo yang tidak alergi dengan dunia kampus. Melihat kenyataan itu, kami merasa penting untuk memberikan sumbangsih pemikiran untuk presiden terpilih Prabowo Subianto” tegasnya.
Ia berharap bahwa sosok Prabowo Subianto dapat memberikan kemajuan untuk Indonesia. Terlihat sejak kampanye yang dilakukan pada tahun 2019 dan 2024 seringkali disampaikan bahwa ia ingin meninggal karena rakyat dan lain sebagainya.
“Secara psikologis jika orang mengucapkan hal yang sama, itu biasanya berangkat dari hati nurani. Makanya saya terketuk hati membuat rangkaian acara ini yang akan kita bahas secara serius masukan untuk Pak Prabowo,” tandasnya.
Be the first to comment