Harmoni Budaya dan Internasionalisasi: Unisa Yogyakarta Sambut 2.508 Mahasiswa Baru

Harmoni Budaya dan Internasionalisasi Unisa Yogyakarta Sambut 2.508 Mahasiswa Baru
Harmoni Budaya dan Internasionalisasi Unisa Yogyakarta Sambut 2.508 Mahasiswa Baru

Ribuan mahasiswa baru Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta resmi memulai perjalanan akademik mereka dengan penuh suka cita. Halaman Gedung Siti Walidah Unisa dipenuhi semangat dan antusiasme, ketika 2.508 mahasiswa baru dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara disambut hangat oleh keluarga besar Unisa, pada Selasa (16/9).

Momen penyambutan terasa istimewa. Rektor dan jajaran pimpinan Unisa Yogyakarta hadir mengenakan pakaian lurik khas Jawa dan menaiki becak, ikon budaya Yogyakarta. Tradisi lokal ini menjadi simbol perpaduan antara nilai budaya dengan semangat modernisasi dan internasionalisasi yang kini tengah dikuatkan kampus ‘Aisyiyah tersebut.

Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti, menegaskan bahwa mahasiswa baru tahun ini berasal dari 36 provinsi di Indonesia serta 18 mahasiswa asing dari lima negara: Timor Leste, Ghana, Nigeria, Thailand, dan Sudan.

“Harus berbangga menjadi mahasiswa baru Unisa Yogyakarta. Kampus ini menjadi rumah bagi mahasiswa dari seluruh nusantara hingga mancanegara,” kata Warsiti saat sambutan, Selasa (16/9).

Ia menambahkan, internasionalisasi menjadi salah satu fokus Unisa. Namun, dalam prosesnya, mahasiswa juga dikenalkan pada budaya lokal. “Di Jogja, budaya harus dijunjung. Karena itu, kami ingin mahasiswa mengenal becak, pakaian Jawa, sekaligus menanamkan rasa hormat pada kearifan lokal,” ujarnya.

Warsiti menekankan bahwa keberhasilan mahasiswa tidak hanya diukur dari prestasi akademik. “Kami ingin melahirkan lulusan yang tangguh, jujur, disiplin, pantang menyerah, dan memberi manfaat seluas-luasnya,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah, menilai Unisa memiliki keunggulan lebih dibanding kampus lain, baik di bawah naungan ‘Aisyiyah maupun di luar itu.

“Mahasiswa Unisa diharapkan menjadi cendekiawan unggul yang berakhlak mulia, menjunjung moralitas, sekaligus calon pemimpin bangsa. Mereka harus mampu menjadi agen perubahan bagi Indonesia ke arah lebih baik,” ungkap Salmah.

Mahasiswa Baru Universitas 'Aisyiyah

Kehadiran mahasiswa internasional turut memperkaya dinamika kampus. Salah satunya, Sulaiman A. Majeed dari Sudan, yang memilih Prodi Teknologi Informasi.

“Indonesia adalah salah satu negara terbaik, banyak orang Afrika ingin tinggal di sini. Saya melihat perkembangan Unisa Yogyakarta dan memutuskan untuk kuliah di sini. Saya sangat gembira diterima,” ujar Sulaiman.

Ia berharap dapat menuntaskan studi tepat waktu serta mengembangkan ilmu yang diperoleh di Unisa.

Penyambutan mahasiswa baru Unisa Yogyakarta mencerminkan peran Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) sebagai pusat pendidikan yang menggabungkan kekuatan budaya lokal dengan visi global. Unisa bukan hanya membuka ruang belajar bagi mahasiswa Indonesia, tetapi juga menjadi magnet bagi generasi muda dari berbagai belahan dunia.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*