Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan kolaborasi dalam merintis sekolah Muhammadiyah di Yordania. Kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat Kemitraan Internasional (PkM-KI).
UMS berkolaborasi bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, PCIM Yordania, KBRI Yordania, dan HPMI Yordania yang dikemas dengan tema “Perintisan Sekolah Komunitas Muhammadiyah untuk PMI (Pekerja Migran Indonesia)” di Balad Amman Yordania.
Kegiatan pengabdian tersebut sukses dilaksanakan sejak 3 hingga 31 Maret 2024 di Jabal Amman Yordania. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan pendidikan serta menguatkan ikatan sosial antar sesama PMI di Yordania.
Ketua PCIM Yordania, Gridzanda Magna Yanudza, Lc MA menyampaikan bahwa PMI yang berada di Yordania memiliki berbagai macam tingkatan pendidikan dan juga memiliki berbagai macam karakteristik. Ada PMI yang berlatar belakang lulusan Sekolah Dasar (SD) dan ada juga dari PMI yang pernah terjerat oleh hukum. “Ya memang di sini para PMI memiliki banyak tantangan serta masalah yang dihadapi. Terutama pada masalah tingkat pendidikan yang rendah dan keamanan. Hal ini terjadi karena para PMI memiliki hubungan sosial yang rendah. Mereka cenderung untuk membentuk genk-genk, yang akhirnya membuat mereka mengalami banyak masalah. Oleh karena itu, perlu adanya suatu instansi yang mampu memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi oleh PMI,” ungkapnya.
Selain itu, Ketua Pelaksana Kegiatan, Dr Muh Nur Rochim Maksum, SPdI MPdI yang juga merupakan Dosen UMS, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah sebuah bentuk jawaban bagi permasalahan yang dihadapi oleh Tenaga Kerja Indonesia. “Sekolah komunitas merupakan sekolah yang berangkat dari kebutuhan komunitas. Konsep ini menekankan keterlibatan komunitas dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh, pendidikan di Yordania tidak hanya dapat difokuskan pada lingkungan formal, tetapi juga secara langsung melibatkan komunitas. Pendidikan PMI di Yordania ini akan dapat dikembangkan melalui kolaborasi antara sekolah, keluarga, agama, dan masyarakat setempat,” ungkapnya.
Kegiatan PKM-KI di Yordania ini diawali dengan pengadaan Forum Group Discussion (FGD) yang menghasilkan Komite Sekolah, Visi, Misi, Tujuan, serta Kebijakan Sekolah. Kemudian sebagai tindak lanjut pengembangannya tim PKM-KI mengadakan seminar pendidikan, seminar peer counselling, serta kajian Aqidah, Islamic Fun Game guna menyediakan fasilitas layanan konseling, keilmuan, serta keimanan bagi para PMI.
Kegiatan pengabdian yang dilakukan mendapatkan respon positif dari para PMI. PMI pun sangat antusias dengan kegiatan yang diadakan sebagaimana yang disampaikan oleh salah seorang PMI yaitu ibu Juju. “Kegiatan perintisan sekolah komunitas Muhammadiyah ini sangat menyenangkan, serta memiliki pembelajaran yang tidak membosankan,” ungkapnya. PMI yang lain menyampaikan bahwa dengan adanya kumpulan seperti ini mereka sangat senang karena bisa saling mengenal dan mendapatkan teman baru. Selain itu, mereka bisa berbagi cerita dengan teman seperjuangan serta dapat menambahkan tambahan ilmu. []ic
Be the first to comment