Lulus Cumlaude, Wisudawan UMS Ini Bawa Foto Sang Ibu Saat Wisuda

Lulus Cumlaude, Wisudawan UMS Ini Bawa Foto Sang Ibu Saat Wisuda
Lulus Cumlaude, Wisudawan UMS Ini Bawa Foto Sang Ibu Saat Wisuda

Wisuda biasanya menjadi salah satu momen berkesan dan pelukan hangat dari keluarga. Namun, bagi Ghina Kamila, S.Gz mahasiswi Program Studi Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ada kesan mendalam yang tak biasa. Di tengah kebahagiannya dengan predikat cumlaude dalam waktu 3,5 tahun, Ghina menghadirkan sosok Ibu melalui sebuah bingkai foto.

“Ibu memang sudah tiada, tapi saya ingin beliau tetap hadir di momen penting ini,” ujar Ghina saat diwawancarai, Selasa (16/4). Foto sang ibu ia genggam erat, sebagai simbol penghormatan, rindu, dan rasa terima kasih yang tak pernah pudar.

Ibunda Ghina wafat tak lama setelah ia menyelesaikan sidang skripsinya. Maka, wisuda kali ini menjadi momen penuh haru sekaligus kekuatan bagi mahasiswi asal Jombang, Jawa Timur tersebut.

“Ini bukan hanya wisuda pertama tanpa ibu, tapi juga Lebaran pertama tanpa beliau,” ucap Ghina, yang mengaku terinspirasi dari unggahan mahasiswa lain yang melakukan hal serupa.

Penerima Beasiswa KH Ahmad Dahlan dan Mahasiswa Berprestasi

Ghina bukan hanya wisudawan yang berhasil meraih cumlaude dalam waktu 3,5 tahun, tetapi juga sosok inspiratif di bidang akademik. Ia merupakan penerima Beasiswa KH Ahmad Dahlan dan aktif dalam berbagai kompetisi inovasi pangan.

Beberapa capaian membanggakan yang berhasil ia raih seperti Medali Perak dalam Korea International Women’s Invention Exposition (KIWIE), Medali Perak di Thailand Inventors’ Day 2024, dan Medali Emas dalam kompetisi inovasi di Bandung berkat temuan unik: cokelat berbahan dasar tempe yang mampu menstimulasi otak.

Ghina membuktikan bahwa mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) tidak hanya unggul di akademik, tapi juga bida berperan aktif di tingkat global.

Ternyata, UMS sudah melekat di hati Ghina sejak kecil. Kedua orang tuanya adalah alumni UMS, dan dari merekalah ia mendapat semangat kuat untuk menimba ilmu di kampus yang sama. “Bapak dan ibu ketemu di UMS. Dari kecil saya sering dengar cerita soal kampus ini. Rasanya dekat dan nyaman,” tutur Ghina.

Bagi Ghina, perjuangan sang ibu menjadi kekuatan utama dalam menjalani perkuliahan. Pesan dan doa sederhana dari ibunda terus membekas di hati dan menjadi penyemangat setiap hari.

Tak berhenti sampai di sini, Ghina kini menatap masa depan dengan penuh harapan. Ia mengutarakan sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi ke luar negeri. “InsyaAllah ingin lanjut ke luar. Sekarang sambil di rumah, sambil menyiapkan semuanya,” pungkasnya. []ic

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*