Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menunjukkan keunggulannya di tingkat internasional. Kali ini, pada ajang Global Youth Innovators Competition 2024 yang diadakan oleh Exalter Students, pada (13-14/7/2024).
Kolaborasi antara mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat dan Teknik Informatika UMS berhasil menyabet medali emas. Tim yang terdiri dari Marissa Usie Shania Devi (Kesehatan Masyarakat), Salsabila Khoirun Nisa (Kesehatan Masyarakat), dan Dizzo Violeta (Teknik Informatika) membuat sebuah prototipe aplikasi bernama StuntApps. Aplikasi ini bertujuan untuk mendeteksi dini dan mencegah stunting.
Marissa, selaku ketua tim menyampaikan bahwa inovasi yang dibuat diawali dengan melakukan survei. Dari hasil survei yang dilakukan, hasilnya menunjukkan sebanyak 27 persen orang mengetahui bahwa hygiene sanitasi termasuk salah satu faktor resiko dari stunting. “Kami melakukan diskusi bersama tim Informatika. Kemudian kami mengintegrasikan deteksi dini stunting dengan izin investasi melalui StuntApps untuk salah satu cara untuk mendeteksi stunting lebih awal,” papar Marissa.
Hygiene sanitasi dari orang tua, lanjutnya, sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Jika hygiene sanitasi orang tua buruk, akan menyebabkan anak terkena penyakit infeksi seperti diare. Salsabila juga menerangkan, bahwa penyakit infeksi tersebut akan mengakibatkan terhambatnya masuknya nutrisi dan anak sulit berkembang. “Nah, penyakit infeksi tersebut akan menghambat penyerapan nutrisi pada anak. Sehingga anak lebih sulit menyerap nutrisi dan berkembang,” terang Salsabila.
Perlombaan yang diadakan di Semarang, menjadikan Marissa bersama tim mempresentasikan prototipe StuntApps di hadapan juri. Menurutnya, juri juga memberikan beberapa pertanyaan dan masukan untuk aplikasi tersebut, seperti menambahkan kamera dan fitur Artificial Intelligence (AI).
Prototipe StuntApps memiliki beberapa jenis fitur seperti menu home, screening, konsultasi, edukasi, dan kuis. Di bagian bottom bar terdapat team reminder dan profil pengguna. Aplikasi ini dirancang untuk membantu mendeteksi dini stunting serta memberikan edukasi kepada orang tua dan tenaga kesehatan.
Windi Wulandari, selaku dosen pembimbing tim, sangat mengapresiasi atas ide dan kemampuan inovatif para mahasiswanya. “Mereka ini sangat kreatif sekali dengan perkembangan teknologi. Mereka mampu menciptakan ide dalam mengatasi masalah stunting. Ide mereka ini dapat membantu tenaga pendidik maupun fasilitas pelayanan kesehatan,” ungkap Windi.
Selama proses bimbingan, ketiga mahasiswa aktif berkonsultasi dan memperbaiki aplikasi. “Harapannya, mereka dapat terus mengembangkan aplikasi tersebut. Hal ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi mahasiswa lainnya. Sehingga yang lainnya termotivasi untuk menciptakan inovasi terbaru dan dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional,” terang Windi.
Prodi Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Kesehatan UMS sangat mendukung mahasiswanya untuk berprestasi. Dengan adanya Gugus Prestasi Mahasiswa, informasi perlombaan dan juga kompetisi terus disampaikan kepada mahasiswa. []ic
Be the first to comment