
Mahasiswi Kristen bernama Kezia Rahayu N dari jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), berbagi kesan menarik setelah mengikuti Masa Ta’aruf (Masta) Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun 2024. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS dan meninggalkan pengalaman dan kesan yang tak terlupakan bagi Kezia.
Kezia dengan gembira mengungkapkan bahwa acara Masta berjalan dengan lancar, asyik, dan seru. Ia juga menambahkan bahwa teman-temannya sangat ramah dan tidak ada diskriminasi. “Malah, teman-teman bercanda dengan menawarkan saya untuk mencoba memakai hijab,” ungkapnya sambil tersenyum, Selasa (20/8).
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan juga menceritakan alasan memilih program studi, karena sejalan dengan jurusan Perkantoran yang ia ambil di SMK. “Selain dekat dengan rumah saya di Colomadu, fasilitas di kampus UMS sangat bagus, sehingga orang tua saya juga mendukung penuh,” tambahnya. Selain itu, Kezia mengungkapkan harapannya untuk dapat menjalani perkuliahan dengan lancar dan berharap ilmunya kelak bermanfaat setelah lulus dari UMS.
Dalam kesempatan yang sama, Juliananta Putri Atmadja, atau yang akrab disapa Lily, juga berbagi pengalamannya sebagai mahasiswi Kristen di UMS. Dosen-dosen tidak membedakan mahasiswa berdasarkan agama. “Saya merasa nyaman. Dulu waktu awal Masta juga, saya bercanda pakai hijab. Terus selama kuliah dosen-dosen di sini tidak membeda-bedakan mahasiswanya,” kata Lily yang sempat berdialog dengan Kezia.
Kepala Bagian Kaderisasi dan Dakwah Biro Kemahasiswaan UMS, Mahasri Shobahiya, menegaskan bahwa UMS merupakan kampus inklusif yang menerima keberagaman. “Ketika adik-adik mahasiswa baru melihat ada peserta Masta yang tidak pakai jilbab di antara kalian, ya tidak papa. Mereka mahasiswa non muslim yang memilih UMS menjadi kampus tempat menimba ilmu,” ujar Mahasri di depan ribuan mahasiswa baru.
Mahasri juga mengingatkan, perlu bersama-sama menjaga dan mendukung perbedaan apapun yang ada di kampus UMS, baik dari perbedaan agama, suku, bangsa, maupun negara. []ic
Be the first to comment