
Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi meluncurkan Soft Launching Sistem Informasi Pemilihan Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), pada Jumat (1/8). Peluncuran ini dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
Sistem digital ini dikembangkan untuk mendukung proses pemilihan pimpinan di lingkungan PTM, sekaligus sebagai bagian dari implementasi Pedoman PTM yang baru.
Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Irwan Akib, M.Pd., dalam sambutannya, menyampaikan urgensi proses pemilihan pimpinan PTMA yang kerap menghadapi intrik politik internal. Menurutnya, keberadaan sistem ini menjadi solusi strategis untuk menghindari ketegangan yang tidak produktif dalam proses seleksi kepemimpinan.
“Perguruan tinggi seharusnya sebisa mungkin terbebas dari intrik politik. Ketika proses pemilihan dipenuhi kepentingan, seluruh tenaga dan pikiran terkuras, hingga tidak tersisa energi untuk memikirkan substansi utama, yaitu kemajuan kampus dan layanan pendidikan,” tegas Irwan.
Ia mengapresiasi inisiatif pengembangan sistem digital ini sebagai langkah strategis untuk menciptakan proses pemilihan yang lebih bijak, obyektif, dan berlandaskan prinsip kolektif kolegial dalam kepemimpinan Muhammadiyah.
Irwan juga menekankan tiga unsur penting dalam memajukan PTM, yakni rektorat dan jajarannya, Badan Pembina Harian (BPH), serta Pimpinan Persyarikatan setempat. Kolaborasi yang solid di antara ketiga elemen ini menjadi kunci keberhasilan pengelolaan perguruan tinggi Muhammadiyah.
“Jika komunikasi di antara ketiganya berjalan baik, maka PTM juga akan berkembang dengan baik. Tapi jika tidak, maka akan sulit mencapai kemajuan,” tegasnya sebelum secara resmi membuka soft launching sistem tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Ahmad Muttaqin, Ph.D., menjelaskan bahwa sistem ini telah masuk dalam Pedoman PTM dan dirancang secara komprehensif untuk digunakan oleh seluruh stakeholder, mulai dari panitia pemilihan, senat universitas, hingga Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM).
“Sistem ini akan digunakan untuk seluruh tahapan, mulai dari penjaringan, pertimbangan kualitatif oleh senat, hingga pertimbangan AIK oleh PWM. Semuanya berbasis sistem,” ujarnya.
Sistem ini akan menjadi platform utama dalam pengusulan dan penetapan pimpinan PTM, termasuk posisi rektor, wakil rektor, direktur, hingga ketua perguruan tinggi Muhammadiyah, sesuai jenis dan jenjang institusinya.
Majelis Diktilitbang mencatat bahwa hingga akhir Desember 2025 terdapat sekitar 25 PTM yang akan melaksanakan pemilihan pimpinan. Untuk itu, tim khusus akan melakukan sosialisasi dan pendampingan teknis secara bertahap agar pelaksanaan sistem dapat berjalan optimal di setiap PTM yang bersiap menggelar pemilihan.
“Kami akan lakukan pendampingan periodik, terutama kepada PTM yang akan segera melakukan pemilihan. Tim dari Majelis akan turun langsung untuk menjelaskan teknis penggunaan sistem,” jelas Prof. Muttaqin.
Peluncuran ini menjadi tonggak penting dan menandai dimulainya fase transformasi digital dalam sistem kepemimpinan PTM yang tidak hanya berintegritas, namun juga dapat memimpin sesuai dengan prinsip kolektif kolegial khas Persyarikatan Muhammadiyah.
Be the first to comment