Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Internasional bersama Universiti Malaysia Kelantan (UMK). Acara ini dilaksanakan pada pada Selasa (6/8/2024) di Aula Lantai 7 Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), .
Acara ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kerja sama internasional dan kolaborasi akademik Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) bersama institusi Malaysia. Penandatanganan MoU ini juga menjadi ajang untuk mensinergikan pengalaman dan berdiskusi mengenai berbagai isu pendidikan tinggi di era globalisasi.
Para peserta terdiri dari rektor, perwakilan pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) dan perwakilan dari UMK. Para peserta saling bertukar pandangan dan menyusun strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di masing-masing institusi. Sebanyak 56 perwakilan pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) hadir yang juga akan berperan sebagai pihak yang melakukan implementasi dari Persyarikatan Muhammadiyah.
Arham bin Abdullah selaku Deputi Vice Chancellor Academic & International UMK memberikan sambutan. Ia mengatakan bahwa yang terpenting dari kolaborasi ini adalah langkah gerak serta implementasinya. Kegiatan yang nyata untuk membawa manfaat untuk bersama. “Kita sebagai bangsa yang serumpun, bahasanya mudah saling memahami, pikirannya juga sama, InsyaAllah kolaborasi ini akan berjalan dengan baik”, ujarnya dalam bahasa Melayu. Arham juga menyampaikan bahwa program Matching Grant juga menjadi topik utama. “UM Kelantan akan memaparkan proses kerjasamanya dengan tujuan memaksimalkan potensi kolaborasi ini,” tambahnya.
Ahmad Muttaqin, Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah turut memberikan sambutan. Beliau menekankan dalam sambutanya mengenai pentingnya implementasi terhadap MoU. “MoU ini bukan hanya sekedar dokumen formal. Namun harus diikuti dengan implementasi kegiatan yang konkret. Pentingnya perwujudan kerjasama ini dibuktikan dengan aktivitas nyata yang terencana dengan baik,” ujarnya. “Bahkan ketika akreditasi, apabila sebatas MoU maka tidak ada nilainya. Pasti yang akan ditanyakan adalah implementasi dari MoU tersebut”, tambahnya.
Dengan penandatangan MoU ini, lanjut Muttaqin, pertanda babak baru dalam hubungan akademik antara PTMA dan institusi pendidikan di Malaysia. Harapannya kolaborasi ini dapat membawa dampak positif dan meningkatkan kualitas pendidikan di kedua institusi.
Acara dilanjutkan dengan proses penandatangan MoU yang dilakukan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan Vice of Rector UMK. Setelah penandatanganan awal, para pimpinan perwakilan PTMA menandatangani sebagai saksi, menunjukkan dukungan dan komitmen mereka terhadap kesepakatan yang telah dibuat.
Setelah penandatanganan MoU, hal yang perlu dilakukan yakni pembahasan rinci dan perencanaan untuk Memorandum of Agreement (MoA). Penandatanganan resmi MoA akan didiskusikan lebih lanjut oleh para rektor nantinya. Akan dilakukan pertemuan secara daring dengan para dekan dari UMK. Pertemuan ini akan fokus pada finalisasi detail MoA dan penyusunan sesi penandatanganan khusus bagi PTMA. []ic
Be the first to comment