Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung kembali menorehkan prestasi. Kali ini dalam bidang olahraga panahan tingkat nasional. Ia adalah Sindy Oktaviani mahasiswa Administrasi Publik UM Bandung yang berhasil meraih medali emas pada Kejuaraan Nasional Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (Kejurnas Fespati) 2024, pada Minggu (25/8/2024).
Kejurnas Fespati 2024 diselenggarakan di Lapangan Panahan Krido Busuro (Perpani Klaten), Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kejuaraan ini merupakan kompetisi tingkat nasional bagi atlet panahan tradisional se-Indonesia. Atlet-atlet yang diterjunkan merupakan delegasi terbaik dari setiap provinsi.
Sindy menerangkan bahwa Kejurnas Fespati kali ini menyelenggarakan beberapa kategori perlombaan, mulai dari individu umum, individu pelajar, jemparingan fespati umum, hingga horseback archery. Sindy sendiri tergabung dalam kategori jemparing putri. “Kompetisi kali ini, saya mengikuti kategori busur tradisional jemparingan putri dengan jarak 25 meter,” ujar Sindy.
Mahasiswa Administrasi Publik UM Bandung ini juga menceritakan perjalanannya hingga berhasil meraih juara pada tingkat nasional. Awalnya, ia dan para peserta lainnya harus melewati seleksi tingkat cabang hingga lolos pada kejuaraan daerah. “Setiap tahap seleksi ini bertujuan untuk menemukan atlet-atlet terbaik dalam cabang panahan jemparingan di setiap daerah,” ungkap Sindy.
Pada tahap awal, lanjut Sindy, para peserta harus melakukan kualifikasi untuk menempati posisi pada babak 32 hingga 16 besar. “Para peserta bersaing dalam tahap kualifikasi untuk mencapai skor atau waktu tertentu yang memungkinkan mereka lolos ke tahap berikutnya,” paparnya.
Selanjutnya, peserta akan melalui mekanisme eliminasi, baik individu maupun tim, untuk mencapai babak delapan besar, empat besar, hingga meraih gelar juara. “Seperti namanya, peserta yang kalah langsung tereliminasi dari kompetisi, sedangkan yang menang melanjutkan ke babak berikutnya,” tambahnya.
Setelah melewati tahap dan bersaing dengan peserta lainnya, Sindy berhasil meraih kemenangan dengan membawa pulang medali emas. “Alhamdulillah, berkat kerja keras dan latihan terus-menerus, saya berhasil meraih medali emas dengan skor 391,” paparnya.
Prestasi yang diraih Sindy tidak terlepas dari konsistensi dalam latihan, do’a dan dukungan keluarga. “Idealnya, latihan dilakukan setiap hari selama satu hingga tiga jam agar bisa meraih hasil terbaik,” ujar Sindy.
Atmosfer dalam setiap pertandingan tentu berbeda-beda. Oleh karena itu, Sindy menambahkan bahwa mentalitas harus terus ditingkatkan agar selalu siap dalam menghadapi setiap pertandingan. Prestasi yang diraih Sindy menjadi kebanggaan kampus, keluarga, dan komunitas sekaligus menjadi motivasi bagi dirinya untuk tetap konsisten berlatih, bertanding, dan meraih prestasi terbaik lainnya.
Kaprodi Administrasi Publik UM Bandung, Meti Mediyastuti Sofyan turut mengapresiasi atas prestasi yang diraih oleh mahasiswanya tersebut. Meti menerangkan bahwa berprestasi merupakan hal yang harus diutamakan bagi para mahasiswa. Melalui kesempatan yang ada, maka Meti juga berpesan untuk memaksimalkan segala sesuatu yang ada untuk mengembangkan potensi diri. “Mengumpulkan berbagai gelar juara dan aktif dalam organisasi maupun komunitas merupakan cara efektif untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah,” ujar Meti.
Kampus UM Bandung akan senantiasa mengapresiasi sebagai bentuk penghargaan kepada mahasiswa yang berprestasi. Termasuk Sindy yang konsisten menorehkan prestasi terbaiknya. “Hal ini tentu dapat memotivasi mahasiswa lain untuk percaya diri dan berprestasi di bidang masing-masing,” jelas Meti. []ic
Be the first to comment