Museum Muhammadiyah Luncurkan Kartu Multifungsi, Perkuat Wisata Edukasi dan Identitas Gerakan

Museum Muhammadiyah Luncurkan Kartu Multifungsi, Perkuat Wisata Edukasi dan Identitas Gerakan
Museum Muhammadiyah Luncurkan Kartu Multifungsi, Perkuat Wisata Edukasi dan Identitas Gerakan

Museum Muhammadiyah terus berinovasi untuk memperkuat daya tariknya sebagai pusat wisata edukasi sejarah Islam dan pergerakan Muhammadiyah. Pada Rabu (17/9/2025), museum yang berlokasi di Kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta itu resmi meluncurkan Kartu Museum Muhammadiyah.

Inovasi ini bukan sekadar sistem pembayaran modern, tetapi juga langkah strategis untuk memperluas layanan, memperkuat identitas, sekaligus menjaga keberlanjutan museum di tengah meningkatnya jumlah pengunjung.

Rektor UAD sekaligus Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah, Muchlas, menjelaskan bahwa kartu ini dirancang sebagai bagian dari sistem tiket (ticketing) yang lebih modern.

“Kartu ini bukan hanya untuk membayar tiket masuk, tetapi juga bisa digunakan membeli hadiah atau cenderamata di toko suvenir Museum Muhammadiyah,” ungkap Muchlas.

Dengan fungsi ganda tersebut, kartu diharapkan memberi pengalaman baru bagi pengunjung sekaligus meningkatkan daya saing museum sebagai destinasi edukasi dan budaya.

Program ini lahir dari kerja sama antara Museum Muhammadiyah, Universitas Ahmad Dahlan, dan Bank Danamon Syariah. Menurut Merci Santi Adriani, Syariah Funding Business Head Bank Danamon Syariah, kolaborasi ini diharapkan melahirkan inovasi lain di bidang layanan digital.

“Kartu ini dapat dipakai masuk museum maupun berbelanja di souvenir shop. Kami berharap kerja sama ini melahirkan produk-produk inovatif lain ke depan,” ujarnya.

Bagi Prof. Dr. Dadang selaku Ketua Pimpian Pusat Muhammadiyah, peluncuran kartu multifungsi ini adalah momentum penting dalam sejarah Muhammadiyah. Ia menegaskan bahwa museum tidak hanya menyimpan benda bersejarah, melainkan juga kisah perjuangan K.H. Ahmad Dahlan dan tokoh-tokoh pendiri persyarikatan.

Ia menambahkan, peluncuran kartu ini membawa tiga pilar harapan: memperkuat ukhuwah dan identitas Muhammadiyah, membangkitkan kesadaran sejarah, serta membangun kemandirian melalui keberlanjutan museum.

“Setiap kartu yang dimiliki adalah bukti kepedulian kita terhadap warisan agung Muhammadiyah,” kata Dadang.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., secara resmi meresmikan peluncuran kartu dalam acara yang berlangsung di Ruang Audio Visual Museum Muhammadiyah. Peresmian dilanjutkan dengan sesi materi dan tur museum bersama para peserta.

Bagi Muhammadiyah, museum bukan sekadar ruang penyimpanan artefak, melainkan wahana pendidikan publik untuk mengenang jejak dakwah, perjuangan, dan inovasi. Kehadiran kartu multifungsi ini menjadi bagian dari strategi memperkuat museum sebagai pusat pembelajaran sejarah, identitas, sekaligus inspirasi peradaban.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*