Riset UAD dan NTU Kembangkan Teknologi Vakum untuk Dongkrak Mutu VCO Indonesia

Riset UAD dan NTU Kembangkan Teknologi Vakum untuk Dongkrak Mutu VCO Indonesia
Deslaely Putranti, S.H., M.H., Dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Deslaely)

Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen kelapa terbesar di dunia. Dari buah tropis itu lahirlah Virgin Coconut Oil (VCO), minyak kelapa murni yang kian diminati masyarakat global berkat manfaat kesehatannya. Namun, peluang besar ini masih diiringi tantangan: bagaimana memastikan produksi VCO dilakukan secara higienis, efisien, dan sesuai standar perlindungan konsumen.

Menjawab persoalan tersebut, Deslaely Putranti, dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD), bersama tim peneliti dari Faculty of Law National Taiwan University (NTU), melakukan riset internasional yang menggabungkan aspek hukum dengan teknologi pangan. Fokus penelitian mereka adalah penerapan teknologi pengeringan vakum dalam produksi VCO, metode modern yang diyakini mampu meningkatkan mutu sekaligus memperkuat kepercayaan konsumen.

Produksi VCO secara tradisional masih menyisakan sejumlah kelemahan: waktu produksi panjang, kualitas yang tidak konsisten, hingga kadar air tinggi yang mempercepat kerusakan produk. Padahal, permintaan global terhadap VCO terus naik seiring tren gaya hidup sehat dan penggunaan bahan alami.

Melalui inovasi pengeringan vakum, penelitian ini berhasil menurunkan kadar air daging kelapa hingga 20 persen. Capaian tersebut menjadi langkah penting untuk menghasilkan VCO berkualitas tinggi sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI 7381:2008).

Tak hanya berhenti pada aspek teknis, riset ini juga menekankan pentingnya perlindungan konsumen. Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999, masyarakat berhak atas produk yang aman, sehat, dan sesuai standar. Dengan demikian, penelitian ini berperan ganda: menghadirkan inovasi teknologi sekaligus memperkuat kerangka hukum agar konsumen terlindungi dari produk berkualitas rendah.

Sebagai luaran utama, tim menargetkan dua capaian penting; pertama, pendaftaran paten sistem pengeringan vakum sebagai inovasi dalam rantai produksi VCO; kedua, sertifikasi VCO dari lembaga terakreditasi, seperti Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada.

Kedua target tersebut diharapkan dapat memperkuat daya saing Indonesia sebagai produsen kelapa terbesar di dunia, sekaligus menempatkan VCO lokal di pasar internasional dengan standar mutu dan legalitas yang kuat.

Kerja sama antara UAD dan NTU bukan hanya sekadar pertukaran ilmu, tetapi juga bagian dari strategi internasionalisasi perguruan tinggi Muhammadiyah. Dengan menggabungkan perspektif hukum, teknologi pangan, dan perlindungan konsumen, riset lintas disiplin ini menjadi Langkah dan kontribusi PTMA dalam menjawab kebutuhan industri sekaligus memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*