Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Mahasiswa UMS Ciptakan Inovasi Atasi Hama Tikus

Hama tikus yang terus merajalela di sawah petani Indonesia menjadi perhatian serius bagi dua mahasiswa Teknik Kimia dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Muhammad Rizki Abid Pratama dan Amirul Chanifah. Melalui ketekunan dan inovasi mereka, keduanya berhasil memenangkan Gold Medal pada Essay National Education Competition 2023 (NEC 2023) dengan mengembangkan alat pembasmi tikus ramah lingkungan dalam kompetisi yang diselenggarakan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bumi Siliwangi Bandung, yang berkolaborasi dengan inkubator pendidikan Education.hub. Perlombaan ini mengacu pada ide dan gagasan kreatif mahasiswa yang dikembangkan berdasarkan pola pikir ilmiah, informasi kekinian yang reliabel, dan mengandung permasalahan beserta solusinya.

Masalah serangan tikus, terutama pada musim tanam, sering menyebabkan kegagalan panen. Petani cenderung mengandalkan alat konvensional yang kurang efektif. Dengan kondisi inovasi di bidang pertanian yang masih sangat minim terutama dalam pemanfaatan teknologi, membuat Amirul dan Rizki, dengan dukungan dari dosen Hardika Dwi Hermawan, berhasil menciptakan alat inovatif menggunakan prinsip teknologi panel surya yang menghasilkan gelombang ultrasonik untuk mengusir tikus.

“Inovasi ini diharapkan tidak hanya mengatasi serangan tikus tanpa merugikan lingkungan sekitar, tetapi juga membantu petani dalam mengukur pH tanah dan mengatur penambahan pupuk,” ungkap Amirul. Melibatkan Desamind Indonesia Foundation, mereka berkomitmen untuk membuat alat ini terjangkau bagi petani skala kecil.

Penggunaan teknologi panel surya sebagai sumber listrik, selain mendukung konsep Affordable and Clean Energy, juga menjadi langkah menuju Industry, Innovation, and Infrastructure. Dengan fokus pada Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Zero Hunger, mereka berharap inovasi ini dapat membantu meningkatkan kualitas dan produksi beras, mengurangi impor beras, dan memberikan solusi ramah lingkungan untuk masalah hama tikus.

Prestasi mereka di National Education Competition tidak hanya mengukuhkan peran mahasiswa dalam berinovasi, tetapi juga menunjukkan pentingnya penggunaan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*