
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) kembali menunjukkan perannya sebagai pionir pendidikan global. Universitas Muhammadiyah Kendari (UM Kendari) berhasil menggelar The 2nd International Conference on Educational Governance, Policy, and Leadership (ICEGPL) 2025.
Acara ini mempertemukan 104 akademisi dari 20 universitas lintas benua pada Senin (11/8) yang berlangsung di KEndari dan juga berjalan dengan hybrid. Agenda ini juga menjadi bukti komitmen Persyarikatan Muhammadiyah dalam memajukan pendidikan berkualitas sesuai Sustainable Development Goals (SDGs) 4.
Rektor UMKendari, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Nurdin, M.Sc., IPU., ASEAN Eng., menekankan pentingnya peran PTM sebagai katalisator perubahan pendidikan global.
“Ini bukan sekadar forum akademik, tetapi manifestasi amal usaha Muhammadiyah yang berkomitmen menjembatani kesenjangan pendidikan melalui tata kelola inovatif dan kepemimpinan visioner,” ungkapnya.
Kehadiran pembicara internasional berkaliber seperti Assoc. Prof. Ts. Dr. Mohd Herwan Sulaiman (UMPSA Malaysia), Dr. Sushma Jaiswal (India), Ayanita Banerjee (AS), dan Prince Moses Adeleke Adeoye (Nigeria) membuktikan pengakuan dunia terhadap kapasitas PTM dalam memimpin diskusi pendidikan global.
ICEGPL 2025 yang diselenggarakan Program Magister Administrasi Pendidikan UM Kendari mengusung tema kepemimpinan pendidikan inklusif, kolaboratif, dan adaptif. Program ini berhasil menarik perhatian akademisi dari berbagai negara untuk berdiskusi tentang strategi menghapus ketimpangan pendidikan.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa program studi di PTM tidak hanya berkualitas nasional, tetapi juga memiliki standar internasional yang diakui dunia,” kata salah satu peserta dari Filipina, Gina Barlis Garcia.
Kolaborasi Lintas Negara untuk Pendidikan Berkualitas
Selain sesi pleno, konferensi juga menyelenggarakan seminar dan workshop yang dirancang khusus untuk memperkuat kapasitas dosen, peneliti, guru, dan mahasiswa. Program ini sejalan dengan visi Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan berkontribusi pada peradaban dunia.
Kehadiran Lito Oliver Coronado dari Bina Bangsa School Indonesia-Filipina dan Noor Azlan Ahmad Zanzali dari Universiti Muhammadiyah Malaysia semakin memperkuat jaringan kerjasama PTM di tingkat internasional.
Prof. Nurdin menegaskan bahwa ICEGPL 2025 bukan sekadar ajang diskusi akademik, tetapi platform konkret untuk merumuskan solusi atas tantangan pendidikan global. “Melalui forum ini, kami berkomitmen menghasilkan rekomendasi yang dapat diimplementasikan untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi semua,” jelasnya.
Konferensi ini diharapkan dapat menginspirasi kebijakan pendidikan yang lebih inklusif dan sustainable di berbagai negara, sekaligus memperkuat posisi Muhammadiyah sebagai gerakan pencerahan global.
Penyelenggaraan ICEGPL 2025 menandai babak baru peran perguruan tinggi Muhammadiyah dalam percaturan pendidikan internasional. Dengan melibatkan akademisi dari 20 universitas dan berbagai negara, UMKendari telah membuktikan kemampuannya memfasilitasi dialog global yang konstruktif.
“Semoga diskusi ini menginspirasi kemajuan menuju dunia yang lebih adil dan terdidik, sesuai dengan cita-cita Muhammadiyah untuk membangun peradaban yang berkemajuan,” tutup Prof. Nurdin saat membuka konferensi secara resmi.
Keberhasilan ICEGPL 2025 diharapkan dapat menjadi model bagi PTM lainnya untuk mengembangkan program internasional serupa. Selain itu PTM dapat memperluas jaringan akademik global, dan memperkuat kontribusi Muhammadiyah dalam pencapaian SDGs.
Be the first to comment