UMJ Luncurkan Program Magister Islamic Jerusalem Studies Pertama di Asia Tenggara

UMJ Luncurkan Program Magister Islamic Jerusalem Studies Pertama di Asia Tenggara
UMJ Luncurkan Program Magister Islamic Jerusalem Studies Pertama di Asia Tenggara

Program Studi Magister Ilmu Politik (MIPOL) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) meluncurkan konsentrasi baru yang menarik yaitu Islamic Jerusalem Studies (Studi Baitul Maqdis). Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi dengan Al-Isra Institute di Edinburgh, Britania Raya. Hal ini bertujuan untuk memperkuat konsentrasi yang sudah ada di MIPOL.

Rektor UMJ, Ma’mun Murod, menyampaikan bahwa tujuan adanya konsentrasi ini juga untuk memperdalam pemahaman tentang isu-isu yang melibatkan Yerusalem. “Konsentrasi Studi Baitul Maqdis ini adalah langkah strategis untuk memperkuat program yang sudah ada di MIPOL. Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Abd Al-Fattah Al-Awaisi yang telah bekerja sama dengan UMJ untuk menambahkan konsentrasi ini,” ujarnya.

Hal ini menjadi perhatian Indonesia, khususnya Muhammadiyah, terhadap kondisi di Baitul Maqdis. Dalam kesempatan yang sama, Ma’mun juga mencatat bahwa keprihatinan masyarakat Indonesia terhadap Palestina harus diiringi dengan tindakan nyata. “Bentuk kepedulian kita bukan hanya melalui pernyataan, tetapi juga dengan kerja sama dan kegiatan konkret. Seperti aksi solidaritas yang telah dilakukan oleh Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah,” tambahnya. 

Ma’mun menyebutkan bahwa Muhammadiyah telah berkontribusi melalui pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina yang dilakukan oleh Lazismu dan lembaga lainnya.

Prof. Abd Al-Fattah Al-Awaisi menegaskan bahwa program ini adalah yang pertama di Indonesia dan bahkan Asia Tenggara. “Kehadiran Magister Studi Baitul Maqdis di UMJ adalah langkah positif untuk mendorong pengetahuan yang dapat memicu perubahan dan kemajuan peradaban,” ujarnya.

Lusi Andriyani, Ketua Program Studi MIPOL, menjelaskan bahwa kerja sama ini akan berfokus pada penelitian dan pertukaran akademik terkait Timur Tengah dan Yerusalem. “Kita perlu lebih banyak riset yang mendalam tentang isu-isu ini. Kami yakin kolaborasi dengan ISRA akan membawa banyak manfaat,” pungkasnya.

Dengan peluncuran konsentrasi ini, UMJ berkomitmen untuk menjadi pusat kajian yang relevan dan aktif dalam membahas isu-isu global. Terutama yang menyangkut konflik dan dinamika di Timur Tengah.[]ic

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*