Komitmen Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa kembali ditunjukkan melalui langkah strategis pendirian Universitas Muhammadiyah Merauke di Provinsi Papua Selatan. Rencana ini dikukuhkan dalam rangkaian visitasi lapangan pendirian Universitas Muhammadiyah Merauke, pada 17–20 Juli 2025.
Kegiatan ini berlangsung di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Spadem Merauke dan dihadiri oleh berbagai unsur strategis, baik internal Muhammadiyah, Tim LLDIKTI Wilayah XIV, maupun pemerintah daerah. Visitasi ini menjadi bagian dari proses penjaminan mutu dan legalitas pendirian universitas baru di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah.
Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Ahmad Muttaqin, yang turut hadir mendampingi visitasi menyampaikan bahwa Muhammadiyah konsisten mengembangkan lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
“Muhammadiyah senantiasa melakukan pengembangan lembaga pendidikan. Kami berkomitmen untuk terus mencerdaskan kehidupan bangsa, dari TK hingga jenjang universitas,” ungkap Prof. Muttaqin.
Keberadaan Universitas Muhammadiyah di Papua Selatan diharapkan menjadi titik tolak peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM) lokal dan menciptakan akses pendidikan tinggi yang inklusif dan berkemajuan.
Pemerintah Daerah Sambut Baik Kehadiran Muhammadiyah
Pemerintah Provinsi Papua Selatan merespons positif rencana pendirian Universitas Muhammadiyah Merauke. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Papua Selatan, Sunarjo, yang hadir mewakili Gubernur Apolo Safanpo, menyampaikan bahwa Muhammadiyah wajib berinvestasi dalam sektor pendidikan di wilayah ini.
“Produk Muhammadiyah tidak perlu diragukan. Kami berharap kehadiran Universitas Muhammadiyah Merauke mampu melahirkan anak-anak asli Papua yang mampu bersaing dan memberikan kontribusi bagi daerah,” ujar Sunarjo dalam sambutannya, Jumat (18/7).
Menurutnya, perkembangan jumlah penduduk di Merauke yang terus meningkat menuntut kehadiran lembaga pendidikan tinggi baru. Muhammadiyah dinilai tepat menjadi mitra pemerintah dalam menyiapkan generasi yang unggul, terutama menjelang masa bonus demografi dan Indonesia Emas 2045.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah dalam bentuk kemudahan akses dan peningkatan sarana-prasarana pendidikan.
“Kalau diberikan kemudahan, maka investasi pendidikan pasti mengalir. Saya yakin, Universitas Muhammadiyah Merauke akan menjadi pilihan utama anak-anak Papua Selatan,” tambahnya.
Pada kesempatan berbeda, Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa, juga menekankan pentingnya pola pendidikan berbasis asrama. Dalam penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Pondok Pesantren di Distrik Tanah Miring, Kamis (17/7), Paskalis menyampaikan bahwa pemerintah daerah sedang menyiapkan strategi jangka panjang dalam membangun karakter dan kualitas generasi muda Papua Selatan.
“Generasi muda perlu disiapkan sehingga tidak ada kriminalitas. Pendidikan salah satu cara menyiapkan generasi emas 2045,” tegasnya. “Mari bersama mendorong anak-anak yang sementara mengenyam pendidikan di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Atas dan di perguruan tinggi,” lanjut Paskalis.
Sinergi antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan seperti Muhammadiyah dianggap penting untuk mempercepat transformasi sosial dan kultural di kawasan Papua Selatan.
Rencana pendirian Universitas Muhammadiyah Merauke tidak hanya menjadi bagian dari ekspansi kelembagaan, tetapi merupakan manifestasi komitmen Muhammadiyah dalam membangun peradaban dari kawasan timur Indonesia. Universitas ini diharapkan tidak sekadar menjadi tempat belajar, melainkan juga pusat dakwah ilmu, karakter, dan integritas.
Be the first to comment