Mahasiswa UM Kendari Hadirkan Tong Pembakaran Minim Asap, Solusi Ramah Lingkungan di Desa Wawouso

Mahasiswa UM Kendari Hadirkan Tong Pembakaran Minim Asap, Solusi Ramah Lingkungan di Desa Wawouso
Mahasiswa UM Kendari Hadirkan Tong Pembakaran Minim Asap, Solusi Ramah Lingkungan di Desa Wawouso

Sampah rumah tangga yang berakhir di laut masih menjadi persoalan serius di sejumlah desa pesisir. Kondisi itu mendorong mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kendari (UM Kendari) peserta Kuliah Kerja Amaliah (KKA) 2025 untuk mencari solusi sederhana namun aplikatif. Dari tangan Kelompok 25 lahirlah inovasi tong pembakaran minim asap yang diperkenalkan di Desa Wawouso, Kabupaten Konawe Kepulauan.

“Asal mulanya dari keresahan melihat banyak sampah berakhir di laut. Kami ingin menghadirkan solusi yang langsung bisa dirasakan masyarakat,” tutur Aswan, mahasiswa Prodi Manajemen yang mewakili kelompoknya.

Tong pembakaran ini dirakit dari drum bekas yang dimodifikasi dengan ventilasi dan cerobong asap. Desainnya memungkinkan proses pembakaran lebih efisien dengan asap yang jauh lebih minim. Sebelum digunakan masyarakat, mahasiswa telah melakukan serangkaian uji coba untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya di lingkungan permukiman.

Inovasi sederhana tersebut mendapat sambutan positif dari warga. Sebagai bagian dari edukasi, mahasiswa KKA tidak hanya memberi sosialisasi, tetapi juga meninggalkan satu unit tong pembakaran sebagai contoh. Dengan demikian, masyarakat dapat menirunya secara mandiri tanpa harus bergantung pada pihak luar.

“Harapannya, alat ini bisa terus digunakan dan dikembangkan. Lebih penting lagi, masyarakat dapat meninggalkan kebiasaan membuang sampah ke laut,” tambah Aswan.

Kelompok 25 KKA UM Kendari beranggotakan mahasiswa lintas program studi: Muh. Andika (Teknik Pertambangan), Muh. Rafli Aditiya P. (Manajemen), Aswan (Manajemen), Reski Ananda (Bisnis Digital), Mahmud Nur Rahmat (FAI), Alferina Sagita Ramdani (Teknik Pertambangan), Putri Regina Prayoga (Manajemen), Elsa Julianti (Manajemen), Azkiya Afifah Afrah (Ilmu Pemerintahan), dan Deristianti (Manajemen).

Keberadaan mereka di Desa Wawouso bukan hanya sekadar menjalankan program wajib kampus, melainkan menjadi ruang nyata untuk mengasah kepedulian sosial, kreativitas, dan kolaborasi dengan masyarakat.

Upaya mahasiswa UM Kendari ini mencerminkan ikhtiar kecil namun berdampak: mengubah kebiasaan warga yang sebelumnya membuang sampah ke laut, menuju pola hidup yang lebih ramah lingkungan. Dengan inovasi tong pembakaran minim asap, Desa Wawouso kini memiliki alternatif solusi dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*