Gala Premiere Film Mahasiswa UM Buton: Ajang Unjuk Bakat Sinematografi

Gala Premiere Film Mahasiswa UM Buton: Ajang Unjuk Bakat Sinematografi

Program Studi Ilmu Komunikasi (IKom) Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton) kembali mencatat prestasi dengan sukses menyelenggarakan Gala Premiere Film di Gedung Korea UM Buton. Acara ini merupakan bagian dari Ujian Akhir Semester untuk mata kuliah sinematografi dengan menampilkan hasil karya mahasiswa dalam empat genre berbeda: “Goresan Cinta di Bukit Rongi” (Adventure), “Cinta Di Antara Paket” (Comedy Romance), “Sepele” (Thriller), dan “Cukup Sudah” (Romance).

Gala premiere ini dihadiri oleh berbagai tamu VIP, termasuk R. Hadikusuma (Fotografer), Khalik_Motret (Fotografer), Andhyloppes (Penulis), Alan_ASJKG (Sutradara), Syukron Salman (Institut Seni Indonesia Yogyakarta jurusan Film), Sharul (Institut Kesenian Jakarta jurusan Film), Endis (S2 Institut Seni Indonesia Yogyakarta jurusan Film), Abdul Ghaniyu (Cast), Bang Ridho (Cast film “Keluar Main 1994”), Ala Afiudin (Studio Kurang Piknik), Bayu (Kakolo Films), Asnyar (Umbati), dan Dilan (Basecamp).

Film “Goresan Cinta di Bukit Rongi” (Simple Production) mendapat komentar positif dari Bang Ghani, seorang cast film. “Keberhasilan sebuah film menurut saya harus mengganggu hati dan pikiran penonton, dan film ini telah berhasil mengganggu pikiran saya dengan adanya perpindahan tempat syuting yang berbeda-beda sambil memperkenalkan destinasi wisata Kota Baubau,” ujarnya.

Film “Cinta Di Antara Paket” (Epic Studio) juga mendapat apresiasi dari Andhy Loppes, seorang penulis. “Saya suka film ini. Kalian saat syuting film ini pasti tidak berpatokan dengan script, semuanya diimprovisasi. Namun, sedikit saran dari saya sering-seringlah melakukan reading agar akting pemain di beberapa adegan lebih natural lagi,” sarannya.

Syukron Salman, seorang sineas dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta, memberikan pandangan positif terhadap film “Sepele” (Dream On Production). “Penggunaan konsep hitam-putih klasik ini bagus untuk film thriller dan memberikan feel yang lebih dalam. Namun, penggunaan tripod atau stabilizer perlu lebih diperhatikan,” katanya.

Alan ASJKG, seorang sutradara, memberikan komentar terhadap film “Cukup Sudah” (Magic Production). “Filmnya benar-benar membuat penonton baper, greget, dan sedih dalam waktu bersamaan. Kalau dari saya lebih diperhatikan lagi kualitas video, karena saat syuting pake kamera dengan pake hp tentu akan terlihat berbeda kualitasnya,” ujarnya.

Dengan berbagai genre yang ditampilkan, Gala Premiere ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi munculnya sineas muda yang berbakat dan berpotensi di dunia perfilman nasional. Acara ini juga mencerminkan komitmen UM Buton dalam mendukung industri perfilman lokal dan menghasilkan lulusan yang siap bersaing di kancah global.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*