Hadapi Era 5.0, Pimpinan PTMA Perlu Miliki Kemampuan Kepemimpinan Transformatif

Hadapi Era 5.0, Pemimpin PTMA Perlu Miliki Kemampuan Kepemimpinan Transformatif
Hadapi Era 5.0, Pemimpin PTMA Perlu Miliki Kemampuan Kepemimpinan Transformatif

Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) terus berupaya untuk bergerak maju dan meningkatkan kualitasnya. Sebagai salah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), pergerakan inilah yang dapat membawa Muhammadiyah pada satu fase gerakan berkemajuan. Begitu papar Haedar Nashir,  Ketua Umum PP Muhammadiyah memberikan pesan dihadapan peserta Leadership Training Pimpinan PTMA Angkatan ke-9.

Memasuki hari ke-2 leadership training, Haedar kembali mengingatkan pentingnya pimpinan PTMA untuk apik dalam mengelola perguruan tinggi dan memetakan secara strategis langkah ke depan. “Salah satu cara untuk menjadi PTMA betaraf global dan internasional adalah dengan menaikkan klasterisasi,” tegasnya. Tidak hanya itu, PTMA perlu untuk terus mencerdaskan kehidupan bangsa dan pendidikan konstitusi yang berbasis pada nilai iman, takwa, mulia, pancasila, dan penguasaan ilmu pada pengetahuan dan teknologi.

Pada titik inilah, fungsi kepemimpinan sangatlah strategis dalam menghadapi persaingan ditingkat tinggi. Dengan begitu, menurut Haedar, pemimpin di PTMA perlu menerapkan kemampuan kepemimpinan transformatif. “Pemimpin yang mampu membesarkan sistem serta tata kelola dan sistem yang objektif serta segala prasyarat sistem yang modern,” paparnya.

Kepemimpinan transformatif dapat diterapkan degan menerapkan beberapa kompetensi diantaranya:

Mampu Menerjemahkan Nilai AIK 

Pemimpin perlu meletakkan value AIK pada sivitas akademika. Sehingga perlu adanya kepemimpinan transformatif yang berdasar pada Islam yang berkemajuan. Kepemimpinan harus mampu menerjemahkan nilai menjadi culture dan behaviour untuk mentransfer nilai AIK dalam Catur Darma.

Kemampuan Memobilisasi Potensi Kampus

PTMA yang sudah ditingkat unggul harus mulai masuk membangun tradisi akademik, sehingga dari PTMA lahir pancaran kemajuan, bukan berhenti pada formalitas dan prasyarat kolegal semata. “Kita harus naik tingkat menuju kualitas keilmuan yang melahirkan para cendikiawan,” paparnya.

Merumuskan Agenda Strategis Bagi Kemajuan PTMA

Seorang pemimpin perlu membaca situasi dan merumuskan strategi untuk kemajun PTMA. Kemampuan ini perlu memproyeksikan masa depan yang harus dipahami seluruh pimpinan PTMA.

Regulasi Sistem yang Saling Memajukan

Pimpinan PTMA perlu mengikuti regulasi dan sistem yang saling memajukan. “Saling memajukan disini bukan memiliki mentalitas ketergantungan, namun saling mendorong dan menerapkan aspek taawun,” pungkasnya.

Diakhir, Haedar mengingatkan jika siapapun yang berbuat baik, akan kembali pada diri sendiri, begitupun sebaliknya. Sehingga antar PTMA satu dengan yang lain perlu saling membantu dan memajukan. “Jadikan kepemimpinan adalah ladang untuk berhikmat dan berbakti dengan penuh kegembiraan dan optimisme. Karena dibalik perjuangan kita ada nama besar, nama harum, dan bermarwah yakni Persyarikatan Muhammadiyah,” tutupnya. []apr

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*