
Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar Masa Ta’aruf (Masta) 2025 pada Senin (1/9), yang dihadiri langsung Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), Riyan Betra Delza, M.Psi., serta Ketua Umum DPD IMM Jawa Tengah, Nia Nur Pratiwi, M.M. Kehadiran dua pimpinan nasional dan wilayah IMM ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa baru UMP untuk mengenal lebih dekat peran IMM sebagai organisasi kaderisasi di lingkungan kampus Muhammadiyah.
Dalam sambutannya, Riyan Betra menegaskan relevansi IMM sebagai wadah pembinaan mahasiswa. Ia menyampaikan pesan kuat agar mahasiswa tidak ragu bergabung dengan IMM.
“IMM akan selalu relevan hingga sehari sebelum kiamat. Pergerakan IMM pasti selalu relevan. Maka jangan ragu untuk gabung IMM,” ujarnya penuh keyakinan.
Pernyataan tersebut, menurut Riyan, bukan sekadar retorika. IMM, lanjutnya, adalah organisasi yang menyiapkan mahasiswa menjadi kader berkompeten sekaligus berakhlak mulia, yang mampu berperan aktif dalam perubahan sosial.
Sementara itu, Ketua Umum DPD IMM Jawa Tengah, Nia Nur Pratiwi, memberikan penekanan pada pentingnya keberanian perempuan muda untuk mengambil peran strategis.
“Sebagai perempuan tidak boleh merasa malu dengan kondisi apapun. Kita memiliki potensi yang sama dengan laki-laki. Karena itu, perempuan harus memiliki mental yang besar,” tegasnya.
Pesan inspiratif tersebut disambut antusias mahasiswa baru UMP yang hadir di auditorium kampus. Semangat mereka terlihat dari respons positif, terutama dalam menaruh minat untuk mengenal lebih jauh IMM sebagai wadah pengembangan diri.
Bagi IMM, Masta tidak hanya menjadi ajang pengenalan kampus, tetapi juga ruang strategis memperkenalkan jati IMM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah kepada generasi muda. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir kader-kader baru yang siap menjadi agen perubahan. Serta membawa nilai-nilai Islam berkemajuan, serta berkontribusi bagi umat, bangsa, dan dunia.
Be the first to comment