Program Studi (Prodi) Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah menyelenggarakan International Guest Lecture yang bertajuk “Syarat yang Perlu Ada ada Mereka, Mereka yang Berkecimpung Ilmu Hadis Zaman Now”. Acara berlangsung secara blended, offline di Ruang Kaca Lantai 10, Kampus 4 UAD dan online melalui zoom meeting, Kamis (11/1/2024).
Program Studi Ilmu Hadis mengundang Prof Madya Dr Rohaizan bin Baru. Selaku Profesor Madya Pusat Pengajian Al-Qur’an dan al-Sunnah FKI UniSZA, Malaysia. Jannatul Husna PhD selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Hadis dalam sambutannya mengajak kepada seluruh Mahasiswa Ilmu Hadis untuk bisa memanfaatkan momen diskusi ini dan berharap semua yang mengikuti International Guest Lecture bisa mendapatkan tambahan ilmu dan pengalaman baru. “Dengan adanya acara ini diharapkan, kita semua mendapatkan tambahan ilmu dan pengalaman yang baru”, sambut Kaprodi Ilmu Hadis UAD.
Selanjutnya, Opening Speech yang disampaikan oleh Wakil Rektor I bidang Al-Islam & Kemuhammadiyahan, Dr Nur Kholis SAg Mag. Beliau mengapresiasi kepada Prodi Ilmu Hadis atas terlaksananya acara dengan sangat baik. Sehingga dapat mewadahi mahasiswa Ilmu Hadis dalam meningkatkan keilmuan Islam (al-Qur’an & Sunnah). “Apresiasi kepada Prodi Ilmu Hadis karena telah menyelenggarakan acara dengan sangat baik. Sebagai wadah mahasiswa ilmu hadis dalam pengembangan keilmuan Islam”, ujar Wakil Rektor I UAD.
Prof Madya Dr Rohaizan bin Baru dalam pemaparan materinya menjelaskan mengenai definisi hadis dan ragam istilah dalam keilmuan hadis. “Ilmu hadis merupakan disiplin ilmu yang sangat luas, bukan sembarang manusia yang dapat menyelami disiplin ilmu hadis ini karena banyak sekali ilmu di bawah Ilmu hadis”, terangnya.
Dalam sesi tanya jawab, para mahasiswa sangat antusias dalam mengajukan pendapat dan pertanyaan dengan PM Dr Rohaizan. “Sebenarnya al-muhaditsiīn itu tetap ada. Ulama al-Azhar mengatakan, orang yang memiliki pengetahuan yang terlalu luas dalam bidang hadis itu disebut al-muhaditsīn atau orang-orang yang ahli dalam hadis. Bahkan orientalis pun yang memiliki banyak sekali pengetahuan tentang hadis sehingga mereka pun layak disebut al-muhaditsīn”, ucap Rohaizan. Acara International Guest Lecture yang berjalan lancar dan diikuti oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis UAD. Acara ditutup dengan foto dan doa bersama. []ic
Be the first to comment