
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali meneguhkan komitmennya dalam mencetak tenaga kesehatan yang profesional dan berintegritas. Melalui prosesi Sumpah Apoteker Angkatan ke-48, sebanyak 121 mahasiswa resmi dilantik menjadi apoteker baru dalam acara yang digelar di Amphitarium Gedung Utama Kampus IV UAD, Sabtu (27/9).
Acara dimulai dengan pembukaan sumpah apoteker oleh Dekan Fakultas Farmasi, Iis Wahyuningsih dan dilanjutkan dengan laporan kelulusan serta pembacaan Surat Keputusan oleh Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker, Nina Salamah.
Dalam laporannya, Nina menyampaikan bahwa dari 121 mahasiswa yang dilantik, sebanyak 111 di antaranya meraih predikat cum laude. Tidak hanya itu, tiga lulusan berhasil mencatatkan prestasi akademik tertinggi dengan IPK sempurna 4,00, yakni Widi Kurniawan, Inggrita Nevada Sari, dan Nafsi Hananti.
Dua di antara mereka juga mencatatkan capaian luar biasa di tingkat nasional. Inggrita Nevada Sari meraih nilai CBT Nasional tertinggi se-UAD, sementara Nafsi Hananti menempati posisi puncak dalam UKMPPKI OSCE, ujian praktik kompetensi profesi apoteker berskala nasional.
Prosesi sumpah berlangsung khidmat, dipimpin langsung oleh dekan dan ketua program studi, serta disaksikan oleh para rohaniwan dan tamu undangan. Setelah pengucapan sumpah, para apoteker baru menandatangani naskah sumpah profesi dan menerima sertifikat profesi apoteker.
Dalam sambutannya, Naufal Zihanpalva, mewakili para apoteker baru, menyampaikan pesan penuh makna tentang tanggung jawab moral seorang tenaga kefarmasian.
“Mari kita bawa almamater ini dengan rasa bangga. Menjadi apoteker bukan hanya soal kompetensi, tetapi juga tentang menjaga amanah dan integritas,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UAD, Muchlas, memberikan apresiasi tinggi kepada para lulusan yang berhasil menyelesaikan pendidikan profesinya dengan gemilang. Ia menegaskan bahwa profesi apoteker merupakan bagian penting dalam sistem kesehatan yang berkeadaban.
“UAD terus berkomitmen melahirkan tenaga kesehatan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berjiwa melayani dan berlandaskan nilai-nilai Islam Berkemajuan,” kata Muchlas.
Sebagai penutup, para apoteker baru menyerahkan kenang-kenangan kepada Program Studi sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih atas bimbingan selama masa studi. Acara kemudian ditutup dengan foto bersama dan doa syukur atas capaian bersama tersebut.
Dengan lahirnya 121 apoteker baru ini, UAD memperkuat perannya sebagai pusat pendidikan farmasi terkemuka di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), sekaligus berkontribusi dalam mencetak tenaga profesional yang beretika dan siap mengabdi bagi masyarakat.
Be the first to comment