Tim peneliti Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menghadirkan terobosan baru di bidang teknologi pangan dengan mengembangkan edible coating berbasis bahan alami. Penelitian yang diketuai oleh Ir. Ibdal, S.Si., M.Sc., Ph.D., ini mengusung judul “Edible Coating Berbasis Pati Biji Durian, Asap Cair, dan Ekstrak Daun Kelor untuk Meningkatkan Mutu dan Keamanan Makanan Cepat Saji” dan mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) tahun 2025.
Inovasi ini tidak hanya melibatkan para dosen peneliti, seperti Ir. Ika Dyah Kumalasari, S.Si., M.Sc., Ph.D., dan Ir. Titisari Juwitaningtyas, S.T.P., M.Sc., tetapi juga menggandeng mahasiswa Teknologi Pangan: Valerina Bintang Maharani, Mya Adi Sabrina, dan Salmah Zakiroh Al-Hamdani.
Pati biji durian (PBD), yang selama ini sering dianggap limbah, menjadi bahan utama dalam penelitian ini. Bahan tersebut dipadukan dengan asap cair sekam padi (AC) sebagai agen antimikroba alami serta ekstrak daun kelor (EDK) yang berfungsi sebagai antioksidan sekaligus anti-alergen.
“Dengan kombinasi ini, edible coating tidak hanya memperpanjang umur simpan makanan, tetapi juga memberi aktivitas bioaktif yang lebih lengkap,” jelas Valerina, salah satu mahasiswa peneliti.
Pendekatan yang dipakai menggunakan Response Surface Methodology-Central Composite Design (RSM-CCD) untuk memastikan formulasi PBD, AC, dan EDK lebih presisi.
Ramah Lingkungan dan Sehat
Keunggulan utama inovasi ini terletak pada sifatnya yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan, berbeda dengan pengawet sintetis yang kerap menimbulkan risiko kesehatan. Selain mampu mengawetkan makanan cepat saji, edible coating UAD ini juga kaya senyawa bioaktif: antimikroba, antioksidan, hingga anti-alergen, suatu kombinasi yang jarang diteliti sebelumnya.
Pada tahap awal, tahun 2025, produk ini akan diuji pada bakso ikan. Tahun berikutnya, cakupannya diperluas ke makanan lain seperti pempek dan siomay, sekaligus diproyeksikan menuju sertifikasi keamanan pangan dan potensi komersialisasi.
Selain publikasi internasional, tim peneliti juga menargetkan paten sederhana sebagai luaran riset. Lebih jauh, penelitian ini ingin menekan limbah pangan melalui pemanfaatan biji durian dan sekam padi, sehingga mendukung konsep ekonomi sirkular.
“Harapannya, edible coating ini bisa menjadi solusi nyata menjaga mutu dan keamanan makanan cepat saji. Tentu saja dengan cara yang lebih sehat, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” tambah Valerina.
Dengan inovasi ini, UAD semakin menegaskan posisinya sebagai kampus yang konsisten melakukan riset berdampak. Menghadirkan karya-karya yang tak hanya relevan secara akademik, tetapi juga menyentuh kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Be the first to comment