Masta UAD 2025 Usung Tema “Ortom Berdaya, Bersinergi Menuju Kader Berkemajuan”

Masta UAD 2025 Usung Tema “Ortom Berdaya, Bersinergi Menuju Kader Berkemajuan”
Masa Ta’aruf (Masta) P2K Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar Masa Ta’aruf (Masta) sebagai bagian penting dalam rangkaian Program Pengenalan Kampus (P2K) 2025. Tahun ini, kegiatan berlangsung dalam dua sesi: Jumat, 19 September 2025, untuk sesi pertama, dan Minggu, 21 September 2025, untuk sesi kedua.

Masta merupakan agenda pengenalan kampus berbasis Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang wajib diikuti seluruh mahasiswa baru UAD. Tidak sekadar orientasi, Masta dirancang sebagai pintu awal mahasiswa untuk mengenal identitas UAD sebagai bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah.

Mengenalkan AIK dan Ortom Muhammadiyah

Ketua Masta Pusat UAD 2025, Noer Cahyo Panuntun, mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2022, menjelaskan bahwa Masta menjadi jalan awal perkaderan Muhammadiyah di kampus.

“Kenapa Masta itu ada? Tidak jauh dari UAD itu sendiri, karena UAD punya Muhammadiyah, dan Muhammadiyah pasti memiliki prospek perkaderan. Masta adalah jalan menempuh perkaderan tersebut di tingkatan kampus. Di sini mahasiswa baru dikenalkan dengan AIK, juga Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom), seperti Hizbul Wathan (HW), Tapak Suci (TS), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM),” paparnya.

Berbeda dengan kegiatan pengenalan kampus lainnya, Masta berada di bawah naungan universitas sekaligus Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI). Kolaborasi ini menjadikan Masta lebih kuat dalam menyampaikan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan.

Pelaksanaan Masta tahun ini dibagi ke dalam dua sesi. Menurut Cahyo, pembagian tersebut dilakukan untuk efisiensi ruang dan fasilitas.

“Tahun sebelumnya, Masta menggunakan tenda, karpet, dan blower di luar ruangan. Namun tahun ini kampus memaksimalkan ruangan besar yang tersedia. Karena keterbatasan jumlah ruangan, maka dibuatlah dua sesi,” ujarnya.

Adapun tema yang diusung adalah “Ortom Berdaya, Bersinergi Menuju Kader Berkemajuan.” Tema ini menekankan pentingnya sinergi antara HW, TS, dan IMM dalam menguatkan proses perkaderan.

“Dasar dari tema ini adalah ‘berdaya’. Tiga Ortom di UAD harus saling bersinergi, bahu-membahu untuk perkaderan tingkat kampus, Muhammadiyah, hingga menyebarkan Islam ke penjuru dunia,” tambah Cahyo.

Melalui Masta, diharapkan mahasiswa baru dapat mengenal Muhammadiyah lebih dekat. Apalagi, tidak sedikit dari mereka yang sebelumnya belum pernah mengenyam pendidikan di sekolah Muhammadiyah.

“Banyak mahasiswa baru yang belum tahu apa itu Muhammadiyah, Ortom, maupun AIK. Melalui Masta, dakwah Islam bisa sampai pada mereka. Harapannya, mereka dapat terlibat aktif di ketiga ortom tersebut,” ungkap Cahyo.

Kegiatan Masta 2025 menghadirkan empat sesi utama, yakni pengenalan dari LPSI serta pemaparan kemuhammadiyahan dari HW, TS, dan IMM. Rangkaian ini menjadi momentum awal bagi mahasiswa baru untuk berproses, berjejaring, dan meneguhkan identitas mereka sebagai bagian dari keluarga besar UAD dan Muhammadiyah.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*