Perkuat Kualitas Pendidikan Perguruan Tinggi, FPP UMM Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru

(kiri) Prof. Dr. Ir Wehandaka Pancalaga, M.Kes, (tengah) Prof. Dr. Rahayu Relawati, M.M, dan (kanan) Prof. Dr. Ir. Damat, M.P (dok. umm)

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menambah jumlah guru besar. Kali ini ada tiga guru besar dari Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) yang dikukuhkan, Sabtu (02/12/2023). Ketiganya adalah Prof. Dr. Ir. Damat. M.P., Prof. Dr. Ir Wehandaka Pancalaga, M.Kes., dan Prof. Dr. Rahayu Relawati, M.M. Ketiga guru besar ini memiliki kepakaran masing-masing dan memberikan kontribusi bagi keilmuan dan masyarakat. Pengukuhan ini juga sekaligus menguatkan kualitas pendidikan yang diupayakan UMM.

Prof. Dr. Ir. Damat., M.P., yang senantiasa mengkaji pangan fungsional berbasis sumber daya lokal. Tujuannya untuk mengembangkan produk pangan kaya pati resisten. Selain itu, beliau juga harus mendampingi sertifikasi halal produk makanan dan minuman, Terhitung sejak tahun 2006 hingga 2021, Prof. Damat selalu mendapatkan dukungan pendanaan dari Dikti melalui berbagai penelitian dan pengabdian. Ia membuat produk beras analog kaya antioksidan (rasgadan), makaroni kaya pati resisten, cake dengan indeks glikemik rendah hingga pendirian UMM Bakery, serta produk penelitian lainnya.

Damat juga mengembangkan produk yang berasal dari bahan baku lokal dan tidak mengandung gluten. Adapun gluten tidak baik dikonsumsi oleh orang yang memiliki penyakit atau riwayat medis tertentu, karena dapat menyebabkan celiac. Berbagai penelitiannya berupaya mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional berbasis sumber daya lokal dan untuk menyediakan pangan fungsional.

Sementara itu, Prof. Wehandaka yang meneliti di bidang teknik finishing kulit samak dengan pewarnaan alami. Produk tersebut dikenal dengan sebutan batik ecoprint. Beliau memulai penelitiannya terhitung sejak tahun 2014 dengan riset metode batik pada kulit samak. Pada tahun 2016, ia mengembangkan teknik finishing kulit dengan metode pewarnaan ikat. Kemudian pada tahun 2018, beliau mencoba metode ukir hingga akhirnya mengembangkan metode ecoprint yang sudah dijalankan sejak tahun 2021.

“Dengan batik ecoprint ini, saya juga mendampingi usaha-usaha masyarakat terkait barang-barang kulit di beberapa tempat. Misalnya di Bululawang, Malang hingga Magetan. Salah satu keunggulannya adalah motif yang bervariasi dan lebih unik,” jelas Wehandaka.

Prof. Wehandaka juga menegaskan bahwa metode ecoprint tersebut sangat ramah lingkungan sehingga tidak menyebabkan kerusakan alam. Pengembangan itu juga sekaligus membantu produk UMK pengrajin barang-barang kulit dan lebih berdaya saing.

Prof. Rahayu yang memiliki interest di bidang manajemen agribisnis. Seperti struktur pasar komoditas pangan dan hortikultura, strategi pemasaran, dan perilaku konsumen. Kepedulian pada sustainable agribusiness juga telah memotivasinya untuk mengkaji pemasaran produk pangan organik dan perilaku green consumer.

Berbagai riset yang dilakukan telah mendapat dukungan pendanaan dari Dikti dan pendanaan internal UMM. Terhitung sebanyak 21 penelitian yang sudah dijalankan sejak tahun 2007 hingga 2022. Riset green marketing bidang agribisnis memberikan dampak positif bagi lingkungan maupun bisnis. Green marketing membukakan jalan bagi perusahaan untuk memberikan layanan ramah lingkungan.

Kebermanfaatan dari penelitian tersebut sangat banyak. Termasuk terwujudnya sustainable development goals (SDGs). Misalnya pada SDG yang kedua yakni kontribusi terhadap tujuan pangan dan ketahanan pangan. Begitupun dengan SDG 1 dan 8 yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan dan peningkatan pekerjaan layak. “Penelitian saya juga memberikan kontribusi green marketing dan perilaku green consumers. Manajemen agribisnis yang baik akan meningkatkan produktivitas, mengurangi limbah, dan akses yang adil akan sumber daya dan peluang,” kata Rahayu. [] can

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*